Setelah memahaminya, inilah proses pembentukan bumi dari beberapa teori:
1.Theory Big bang
Teori ini adalh yang paling terkenal gan.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari
puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut
raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian
besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat,
gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang
kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih
kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian
membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar
ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan
yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk
planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara
bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam
proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan
tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke
permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
2. Teori Kabut Kant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan
melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para
ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh
Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan
Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat
raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya
tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar
dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat
ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi
planet-planet dalam tata surya.
3. Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang
dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa
pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari
asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya
penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal
tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar
dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai
benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam
perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet
Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi,
dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian
karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi
pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh
Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
4. Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang
besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan
terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih
berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita
kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa
bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi).
Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan
matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung
gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik
bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa
dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari
massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya
kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda
tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan
penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan
di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya
terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti
Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi
kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi
matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada
suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek.
Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada
tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik
kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan
(satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang
dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama
dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti
telah dibicarakan di atas.
5. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut
teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu
bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang
yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka
sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak
meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan
pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya
Minggu, 28 Oktober 2012
bumi
Foto Bumi dari luar angkasa
|
||||||||||
Penamaan
|
||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Ciri-ciri orbit
|
||||||||||
Epos J2000.0[note 1] | ||||||||||
Aphelion | 152.097.701 km 1,0167103335 SA |
|||||||||
Perihelion | 147.098.074 km 0,9832898912 SA |
|||||||||
Sumbu semi-mayor | 149.597.887,5 km 1,0000001124 SA |
|||||||||
Eksentrisitas | 0,016710219 | |||||||||
Periode orbit | 365,256366 hari 1,0000175 tahun |
|||||||||
Kecepatan orbit rata-rata | 29,783 km/s 107.218 km/jam |
|||||||||
Inklinasi | 1°34'43,3"[1] ke Bidang Invariabel |
|||||||||
Bujur node menaik | 348,73936° | |||||||||
Argumen perihelion | 114,20783° | |||||||||
Satelit | 1 (Bulan) | |||||||||
Ciri-ciri fisik
|
||||||||||
Jari-jari rata-rata | 6,371.0 km[2] | |||||||||
Jari-jari khatulistiwa | 6.378,1 km[3] | |||||||||
Jari-jari kutub | 6.356,8 km[4] | |||||||||
Kepepatan | 0,0033528[3] | |||||||||
Keliling khatulistiwa | 40.075,02 km (khatulistiwa) 40.007,86 km (meridian) 40.041,47 km (rata-rata) |
|||||||||
Luas permukaan | 510.072.000 km²[5][6][note 2]
148.940.000 km² daratan (29,2 %) 361.132.000 km² perairan (70,8 %) |
|||||||||
Volume | 1,0832073×1012 km3 | |||||||||
Massa | 5,9736×1024 kg[7] | |||||||||
Massa jenis rata-rata | 5,5153 g/cm3 | |||||||||
Gravitasi permukaan di khatulistiwa | 9,780327 m/s²[8] 0,99732 g |
|||||||||
Kecepatan lepas | 11,186 km/s | |||||||||
Hari sideris | 0,99726968 d[9] 23h 56m 4.100s |
|||||||||
Kecepatan rotasi | 1674,4 km/jam | |||||||||
Kemiringan sumbu | 23,439281° | |||||||||
Albedo | 0,367[7] | |||||||||
Suhu permukaan Kelvin Celsius |
|
|||||||||
Atmosfer
|
||||||||||
Tekanan permukaan | 101,3 kPa (Permukaan laut) | |||||||||
Komposisi | 78,08% Nitrogen (N2) 20,95% Oksigen (O2) 0,93% Argon 0,038% Karbon dioksida Sekitar 1% uap air (bervariasi sesuai iklim)[7] |
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit).
Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala
revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer
persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik)
digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan
berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa Bumi.
Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Komposisi dan struktur
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ilmu bumi
Informasi lebih lanjut: [[Tabel karakteristik fisik bumi]]
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan. Hal ini berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, baik dalam hal massa maupun ukuran. Dari keempat planet kebumian, Bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Bentuk
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi
Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar
dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari
bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan
meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara
katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
Topografi
lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski
pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi
sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid),
yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar,
0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan Bumi adalah Gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana
(10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan khatulistiwa,
bagian Bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah Bumi sebenarnya
adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen
adalah tenaga Bumi yang berasal dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen
bersifat membangun permukaan Bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari
luar Bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat
berbagai macam relief di muka Bumi ini seperti yang kita tahu bahwa
permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti
gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan
tersebut, menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata.
Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief Bumi.
Komposisi kimia
Senyawa | Formula | Komposisi |
---|---|---|
Silika | SiO2 | 59,71% |
Alumina | Al2O3 | 15,41% |
kapur | CaO | 4,90% |
Magnesia | MgO | 4,36% |
Natrium oksida | Na2O | 3,55% |
Besi(II) oksida | FeO | 3,52% |
Kalium oksida | K2O | 2,80% |
Besi(III) oksida | Fe2O3 | 2,63% |
Air | H2O | 1,52% |
Titanium dioksida | TiO2 | 0,60% |
Fosfor pentaoksida | P2O5 | 0,22% |
Total | 99,22% |
Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium
(1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka.
Karena proses pemisahan massa, bagian inti Bumi dipercaya memiliki
kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan
selebihnya kurang dari 1% unsur langka.[10]
Ahli geokimia F. W. Clarke
memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak Bumi terdiri dari oksigen.
Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak Bumi hampir semuanya
adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan
jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama
adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda.
Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini
adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku
yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisis berbagai
jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11
oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam
jumlah yang kecil. [note 3]
Lapisan Bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material)-nya, Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:
Inti Bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam Bumi yang
melapisi inti Bumi bagian dalam. Inti Bumi bagian luar mempunyai tebal
2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti Bumi bagian luar terdiri
atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C.
Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian Bumi yang paling dalam atau
dapat juga disebut inti Bumi. inti Bumi mempunyai tebal 1200km dan
berdiameter 2600km. Inti Bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk
padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.
Referensi
- ^ Allen, Clabon Walter; Cox, Arthur N. (2000). Allen's Astrophysical Quantities. Springer. hlm. 294. ISBN 0387987460.
- ^ Various (2000). David R. Lide. ed. Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-81st). CRC. ISBN 0849304814.
- ^ a b IERS Working Groups (2003). "General Definitions and Numerical Standards". McCarthy, Dennis D.; Petit, Gérard IERS Technical Note No. 32, U.S. Naval Observatory and Bureau International des Poids et Mesures. Diakses pada 2008-08-03.
- ^ Cazenave, Anny (1995). Ahrens, Thomas J.. ed (PDF). Global earth physics a handbook of physical constants. Washington, DC: American Geophysical Union. ISBN 0-87590-851-9. Diakses pada 3 Agustus 2008.
- ^ Pidwirny, Michael (2006-02-02). Surface area of our planet covered by oceans and continents.(Table 8o-1). University of British Columbia, Okanagan. Diakses pada 26 November 2007.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamacia
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaearth_fact_sheet
- ^ Yoder, C. F. (1995) p. 12.
- ^ Allen, Clabon Walter; Cox, Arthur N. (2000). Allen's Astrophysical Quantities. Springer. hlm. 296. ISBN 0387987460.
- ^ Morgan, J. W.; Anders, E. (1980). "Chemical composition of Earth, Venus, and Mercury". Proceedings of the National Academy of Science 71 (12): 6973–6977. doi:10.1073/pnas.77.12.6973. PMID 16592930. Diakses pada 4 Februari 2007.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi | |
Langganan:
Postingan (Atom)